Pemkab Musi Rawas Gelar Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: Ajak Masyarakat Akhiri Pencemaran Plastik

Itahpost.com-Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) Tahun 2025, sebagai wujud nyata komitmen dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya dalam memerangi polusi plastik.

 

Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Musi Rawas, H. Riza Novianto Gustam, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Oktaviano, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, perwakilan perusahaan, serta pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas, Teddy Laszuardy, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan HLHS tingkat Kabupaten yang dipusatkan pada bulan Agustus 2025.

 

Kegiatan ini sekaligus menjadi momen puncak penyerahan hadiah lomba meliputi lomba lukis tingkat SD, SMP, dan SMA, serta lomba karya ilmiah tingkat SMA yang telah digelar pada bulan Juli lalu.

 

“Tujuan utama dari pelaksanaan lomba ini adalah untuk mengkampanyekan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan. Generasi muda adalah garda terdepan yang akan menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

 

Peringatan HLHS tahun ini mengusung tema “Ending Plastic Pollution” atau “Akhiri Pencemaran Plastik”. Tema ini dipilih mengingat semakin meningkatnya ancaman serius dari sampah plastik terhadap kehidupan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Sampah plastik ditemukan tidak hanya di sungai dan pasar, tetapi juga di lahan pertanian yang seharusnya menjadi sumber ketahanan pangan.

 

“Plastik itu memang memudahkan hidup, tapi di sisi lain, ia sangat sulit terurai. Bisa bertahan ratusan tahun, merusak tanah, mencemari air, bahkan masuk ke rantai makanan melalui mikroplastik. Ini bahaya yang nyata,” tambah Teddy.

 

Ia juga mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran mengurangi timbulan sampah plastik dari sumbernya. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan membawa tas belanja sendiri, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, serta memilah sampah dari rumah tangga.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Musi Rawas yang diwakili oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Oktaviano, menyampaikan bahwa peringatan HLHS setiap tahun harus menjadi pengingat bersama bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kolektif, bukan semata urusan pemerintah.

 

“Plastik telah menjadi ancaman nyata. Pemerintah memang sudah melakukan berbagai upaya seperti regulasi dan program pengurangan sampah, tapi tanpa dukungan masyarakat, hasilnya tidak akan maksimal,” tegas Oktaviano.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta para pelaku industri dalam menciptakan solusi bersama. Dunia usaha diharapkan lebih inovatif dalam menciptakan kemasan ramah lingkungan dan mendukung gerakan ekonomi sirkular.

 

Bagi generasi muda, Oktaviano berpesan agar mereka menjadi motor penggerak perubahan, tidak hanya dalam menjaga lingkungan tetapi juga sebagai agen kampanye gaya hidup ramah lingkungan di sekolah, kampus, dan masyarakat luas.

 

“Kabupaten Musi Rawas ini punya kekayaan alam luar biasa — sungai, hutan, dan lahan pertanian. Ini semua adalah amanah yang harus kita jaga. Mari kita wariskan lingkungan yang lebih baik untuk anak cucu kita. Peringatan HLHS ini bukan sekadar seremoni, tetapi titik awal memperkuat komitmen kita semua,” ungkapnya.

Ia menutup sambutannya dengan sebuah pesan sederhana namun mendalam, “

 

Menjaga lingkungan bukan pekerjaan sehari dua hari. Ini adalah perjalanan panjang. Tapi jika semua bergerak, mulai dari diri sendiri dan dari rumah kita masing-masing, saya yakin Musi Rawas bisa menjadi contoh daerah yang berhasil mengurangi pencemaran plastik.”

Acara puncak HLHS 2025 ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi atas partisipasi pelajar dalam lomba-lomba lingkungan, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan motivasi bagi seluruh lapisan masyarakat agar terus peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.pungkas nya (ikin ADV)

Pos terkait