itahpost.com, PONTIANAK – Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) secara resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-II di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu (17/05/2025).
Kegiatan ini merupakan agenda strategis organisasi dalam mengevaluasi perjalanan kepengurusan periode sebelumnya sekaligus menyusun arah dan program kerja ICDN untuk lima tahun ke depan.
Munas ke-II ICDN tahun 2025 diawali dengan sambutan dari Ketua Umum ICDN, Bapak Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, M.M., yang menyampaikan refleksi atas dinamika organisasi dan pentingnya konsolidasi kekuatan intelektual Dayak dalam menghadapi tantangan zaman.
“Pada tahun 2025 ini ICDN telah melaksanakan agenda wajib organisasi, yakni Pra-Munas di Palangka Raya pada 22 Februari 2025 yang membahas berbagai persiapan Munas ke-II ICDN. Munas hari ini diselenggarakan sebagai wadah untuk mengevaluasi kinerja organisasi serta memilih kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional ICDN periode 2025–2030, seiring berakhirnya masa bakti pengurus sebelumnya pada 20 September 2024,” ujar Willy Midel Yoseph.
Dalam sambutannya, beliau juga menjelaskan penundaan Munas ke-II ICDN yang semula dijadwalkan pada September 2024 akibat padatnya agenda politik nasional, termasuk pemilu legislatif, pemilihan presiden, dan pilkada serentak yang melibatkan banyak anggota ICDN. Penundaan ini dilakukan untuk menghindari potensi konflik kepentingan di tubuh organisasi.
Lebih jauh, Ketua Umum ICDN menegaskan pentingnya Munas ini dalam melahirkan gagasan strategis bagi kemajuan masyarakat Dayak. Salah satu usulan penting adalah pembentukan perguruan tinggi bertaraf internasional yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia Dayak dengan pendekatan berbasis nilai-nilai budaya Dayak.
“ICDN dibangun dengan semangat kebersamaan untuk memajukan SDM Suku Bangsa Dayak. Kami ingin agar cendekiawan Dayak tidak lagi bergerak sendiri-sendiri, melainkan bersatu dalam satu wadah perjuangan yang terarah dan berdampak. Fokus perjuangan ICDN adalah pendidikan dan peningkatan daya saing SDM Dayak di berbagai sektor,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Willy Midel Yoseph mengajak seluruh elemen masyarakat Dayak untuk bersatu dan bergerak bersama dalam mewujudkan cita-cita besar ini.
“ICDN hadir dengan niat tulus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya ini tidak dapat dilakukan sendirian. Mari kita bangkit dan semangat memajukan negara dan bangsa. Cendekiawan Dayak: Empowering The Generation, No Dayak Left Behind,” pungkasnya.
Musyawarah Nasional II ICDN ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran cendekiawan Dayak di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.