itahpost.com, BARITO TIMUR – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung program nasional, Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) menggelar kegiatan sosialisasi dan konsolidasi program cetak sawah serta optimalisasi lahan rawa (Oplah). Kegiatan ini dilangsungkan di Aula DistanKP, Tamiang Layang.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana DistanKP Bartim, Inapriani. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok tani, brigade pangan, dan penyuluh pertanian yang terlibat langsung dalam program Oplah tahun 2024,” ujar Inapriani usai pembukaan, Senin (05/05/2025).
Menurutnya, Kabupaten Barito Timur pada tahun ini mendapat alokasi program Oplah seluas 1.500 hektare. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lahan rawa agar dapat dimanfaatkan secara produktif, mendukung ketahanan pangan, dan memperluas cakupan area pertanian di wilayah tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa lahan rawa yang selama ini belum tergarap maksimal dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yang sedang berlangsung saat ini mencakup empat materi utama yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas teknis petani dan penyuluh.
“Para peserta kami bekali dengan pelatihan pengoperasian alat dan mesin pertanian, pelatihan analisa usaha tani agar mereka mampu menghitung kebutuhan hingga estimasi hasil panen secara mandiri, pelatihan pembuatan peta poligon wilayah kelompok tani, serta penggunaan perangkat uji tanah khusus untuk lahan rawa,” jelas Inapriani.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemkab Bartim berharap petani dan penyuluh memiliki pemahaman dan kemampuan teknis yang lebih baik dalam mendukung pelaksanaan program Oplah. Program ini juga menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan produktivitas lahan dan swasembada pangan yang tengah dihadapi secara nasional.