itahpost.com, BARITO TIMUR – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional dan menyukseskan agenda prioritas Presiden Republik Indonesia, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, menggelar kegiatan koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) komoditas hortikultura, khususnya cabai. Senin (05/05/2025).
Koordinasi LTT tersebut melibatkan sejumlah pihak, mulai dari jajaran penyuluh pertanian, kelompok tani setempat, hingga aparat keamanan seperti Kepala Pos Polisi Kecamatan Paju Epat dan Bhabinkamtibmas. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat sistem produksi pangan di wilayah tersebut, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan gangguan hama.
Koordinator BPP Paju Epat, Lukmanul Chakim, menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup tiga agenda utama: peninjauan lokasi tanam cabai, pemantauan area panen, serta identifikasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang berpotensi merusak komoditas cabai.
“Langkah ini penting untuk menjamin ketersediaan cabai tetap stabil, terutama dalam situasi cuaca ekstrem dan serangan hama yang kerap memengaruhi hasil panen,” ujarnya.
Menurut Lukmanul, sinergi antara petani, penyuluh, dan aparat keamanan menjadi kunci keberhasilan program LTT dan sekaligus mendukung implementasi Nawacita dan Astacita Presiden dalam mendorong swasembada pangan secara berkelanjutan.
“Koordinasi lintas sektor seperti ini tidak hanya meningkatkan efektivitas program di lapangan, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dalam membangun ketahanan pangan daerah,” tambahnya.
Selain pemantauan langsung, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang edukasi kepada para petani. Mereka diberikan pemahaman praktis terkait teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen serta meminimalisasi risiko kerugian.
Dengan dilaksanakannya koordinasi LTT ini, BPP Paju Epat optimistis produktivitas tanaman hortikultura, khususnya cabai, akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan petani di wilayah Barito Timur.
