Paslon Nomor Urut 2 PANCARAN Yakinkan Masyarakat Bartim Harga Karet Mentah Bisa Tembus Rp. 20.000

itahpost.com, BARITO TIMUR – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2, Pancani Gandrung, S.H dan Raran, A.Md (PANCARAN) sampaikan bahwa pihaknya akan mengutamakan program 100 hari kerja yang langsung menyentuh masyarakat saat terpilih nanti salah satu program unggulan PANCARAN ialah naiknya harga karet mentah di bartim di angka Rp. 20.000.

 

Bacaan Lainnya

 

Hal tersebut disampaikan Paslon PANCARAN saat konferensi pers usai mengikuti Debat Terbuka Kedua yang diikuti oleh paslon nomor urut satu, dua dan tiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Barito Timur (Bartim) di halaman gedung pertemuan umum Mantawara. Senin malam (11/11/2024).

 

 

“Kita bersyukur semuanya berjalan dengan lancar dan baik sampai akhir, bagus semuanya. Menurut saya Ini pengalaman terbaru buat saya karena ketiga kali saya maju harus banyak belajarlah, jadi pencapaian apa yang mau kita sampaikan kepada masyarakat tersampaikan tadi, bagaimana keberpihakan kita kepada masyarakat program kita memang program yang langsung menyentuh masyarakat,” ucap Pancani didampingi Raran dan tim.

 

Di tempat yang sama, Raran yang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati menjelaskan bahwa pihaknya memiliki program untuk meningkatkan harga Karet mencapai Rp. 20.000 dengan melibatkan pihak investor yang nanti bekerjasama dengan perusahaan atau pabrik yang siap menerima.

 

“Nanti diatur regulasinya untuk itu, lalu yang kedua nanti untuk kesehatan kita nanti ada Puskesmas keliling untuk orang-orang tua kita yang tidak bisa berjalan jauh mungkin kalau masuk mobil lalu dia mabuk misalnya, jadi ada petugas kita yang langsung membantu kepada masyarakat. Kemudian untuk pendidikan dari SD, SMP, SMA sampai kuliah itu ada program satu rumah satu sarjana dan nanti juga dari TK, SD sampai SMP, itu perlengkapan baik sepatu, baju sampai tasnya. Jadi kita siapkan mereka nanti termasuk nanti tenaga pendidik kita, itu beri insentif,” ucap Raran.

 

Selain itu, yang menjadi program unggulan Paslon nomor urut 2 yaitu meningkatkan harga karet karena menurutnya di Bartim hampir rata-rata petani karet sehingga pihaknya meyakinkan bisa menaikkan harga karet mentah berada di harga Rp.20.000.

 

“Pacaran berkeyakinan, ini adalah tindakan nyata untuk membawa masyarakat lebih sejahtera, karena dengan penghasilan itu sekali lagi bisa menunjang semua perekonomian keluarga dan di samping itu program lainnya kami akan meningkatkan yaitu tentang produksi beras melalui gabah kering. Kita tahu, kita ini bisa berkapasitas sebagai Swasembada beras tapi pengelolaannya harus bagus, jangan lagi seperti hari ini Pemerintah Bartim gabah kering dijual ke Kalsel dan Kalsel jual lagi berasnya ke kita, kan itu gak bijaksana,” tutur Fristio.

 

Dibawah kepemimpinan Pancani dan Raran, lanjut Fristio. Kami akan menaikkan nilai beli gabah kering dari petani, kami memproduksi jadi beras kita kemas berasnya baik-baik kita jual di Barito Timur, kita wajibkan ASN membeli produksi dalam negeri Barito Timur dan bahkan kita akan mengirim ke ibukota penyangga IKN.

 

“Perbaikan penyelenggaraan pemerintahan terutama pendelegasian kewenangan dan sistem pengelolaan keuangan daerah yang hari ini kurang bagus, kita akan melaksanakan pengelolaan keuangan, itu program 100 hari. Kita pastikan pendilegasian melalui pimpinan Pancani – Raran,” terangnya.

 

Pancani menambahkan bahwa pihaknya nanti akan menjalankan program yang menjadi kebutuhan masyarakat dengan melihat langsung kesulitan yang dialami masyarakat.

 

“Seperti yang saya katakan kemarin, apa kesulitan mereka kita langsung turun kita akan bawa ke pemerintahan kita, mungkin kita akan bawa rapat lah ya supaya mereka cepat dibantu kepada intinya begitu dan sejauh ini sudah diserap apa yang diminta oleh masyarakat,” ungkap Pancani.

 

Pada kesempatan itu juga, Fristio menegaskan bahwa program Pancaran yang menjadi skala prioritas 100 hari itu adalah penyerapan anggaran yang baik.

 

“Kami pastikan tidak akan mengembalikan uang sampai seperti hari ini, 200 miliar per tahun itu menurut kita tidak bijaksana. Sementara masyarakat berteriak minta bantuan pembangunan tapi Pemerintah malah mengembalikan uang, kalau Pancaran ini diberikan kesempatan uangnya yang kurang,” pungkasnya. (z)

Pos terkait