itahpost.com, BARITO SELATAN – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), melaksanakan program peningkatkan kompetisi bagi para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dengan menggelar pelatihan bahasa Jepang, bertempat di Aula Kantor UPTD Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan Jelapat. Selasa (01/10/2024).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Disnakertrans Barsel, Sufian Arifin, dihadiri oleh Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Sahala Junjungan Situros beserta staf, dan seluruh peserta.
Sufian Arifin menyampaikan, selain untuk meningkatkan kualitas SDM, pelatihan bahasa Jepang tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelindungan kepada pekerja migran, sebagaimana diamanahkan Undang-Undang nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI).
“Saat ini, program-program pelatihan seperti yang kita laksanakan ini sangatlah penting, karena bagi para Pencari Kerja (Pencaker) untuk bisa memasuki pasar kerja yang dibutuhkan adalah kompetensi dan kualitas serta keterampilan kerja,” ujarnya.
Ia menuturkan, program pelatihan tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel dalam menyiapkan SDM terutama CPMI yang unggul dan berkualitas untuk dapat mengisi peluang kerja ke luar negeri melalui peningkatan kapasitas bahasa dan budaya asing, serta dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh agar kalian memiliki keterampilan dan kecakapan kerja serta kemahiran berbahasa Jepang,” tutur Sufian Arifin.
Sementara itu, Sahala Junjungan Situros menerangkan, program pelatihan bahada Jepang tersebut merupakan hal yang sangat vital, karena berkaitan dengan bahasa dan budaya negeri Sakura, maka dari itu wajib dipelajari secara mendalam, karena itu menjadi syarat utama untuk dapat bekerja di sana.
“Peserta pelatihan bahasa Jepang ini berjumlah 20 orang, dan semuanya merupakan warga Kabupaten Barsel,” terangnya.
Ia mengatakan, melalui program pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas para calon pekerja migran, seperti kemampuan bahasa, memahami budaya asing, meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi resiko keterbatasan komunikasi, membangun jaringan, peningkatan kemandirian dan dapat memberikan informasi tentang prosedur migrasi kepada calon pekerja migran lainnya sebelum berangkat.
“Kami berharap program pelatihan ini bisa meningkatkan keterampilan dan kompetensi para calon pekerja migran di Kabupaten Barsel, sehingga mereka siap bekerja di luar negeri khususnya di Jepang,” kata Sahala Junjungan Situros. (z).